Senin, 28 Juli 2014

Catatan Tambahan 03



Catatan Tambahan
(Bagian 3)

Di Vihara Bai Zhang Shan, ada seorang Bhiksu yang bernama De Ruo. Dia menceritakan pengalamannya sendiri, saat itu dia sedang berada di Kabupaten Lichuan, Jiangxi. Tiba-tiba terserang penyakit kritis dan meninggal dunia, kemudian dia dimandikan dan digantikan pakaian oleh rekan-rekannya para anggota Sangha. Lalu dia dibaringkan di sebuah tempat tidur, siang malam mereka bergiliran melafal Amituofo. Keesokkan harinya, Bhiksu De Ruo mendadak bangun kembali. Yu Yi bertanya padanya : “Apa yang tampak olehmu?”

Bhiksu De Ruo menjawab : “Saya merasa sendirian menuju tepi sungai, tiba-tiba ada suara memanggil, “cepat kembali, jangan pergi”. Lalu saya terbangun. Saat itu anggota Sangha lainnya masih melafal Amituofo untukku, melihat diriku hidup kembali, semuanya bersukacita. Mereka berkata : “Anda telah wafat selama sehari semalam, apakah anda mengetahuinya?”

Ada lagi kejadian di Kabupaten Ningdu, Jiangxi, ada Venerable Wei Chong, pada bulan ke-10 meninggal dunia dan disemayamkan selama tiga hari, kemudian diantar ke tempat perabuan dan jenazah dikunci di dalamnya selama tiga hari, hingga hari ke-6 setelah wafat, pada tengah malam Venerable Wei Chong hidup kembali, tidak ada yang mengetahuinya.

Pada hari ke-7 ketika tungku perapian akan dinyalakan, rekannya Venerable Tong Hui bersiap-siap menyalakan api, tiba-tiba terdengar suara teriakan : “Saya belum mati, jangan bakar”. Venerable Tong Hui jadi ketakutan : “Wei Chong, anda jangan menakut-nakuti orang!”

Venerable Wei Chong menjawab : “Venerable Tong Hui, saya benar-benar belum mati, tolong jangan bakar”. Rekan-rekannya segera membuka pintu tungku perapian dan menyelamatkan Venerable Wei Chong, kemudian beliau dibawa pulang dan menjalani perawatan hingga sembuh.

Tujuh tahun kemudian dibulan ke-6 Venerable Wei Chong melakukan ziarah ke Gunung Putuo, Yu Yi bertanya padanya : “Apa yang anda tampak saat mati suri?”

Venerable Wei Chong menjawab : “Tampak sebuah pintu besar, banyak orang masuk ke dalam melalui pintu tersebut, saya juga hendak masuk ke dalam. Tiba-tiba pengawal penjaga pintu menolakku, tidak mengijinkan saya masuk ke dalam. Saya jadi terkejut dan terbangun, saat itu saya merasa pundakku terasa dingin sekali. Lalu saya meraba di sekelilingku, semuanya adalah papan kayu, kemudian meraba bagian bawah, seluruhnya adalah kayu bakar yang keras, barulah tahu saya sedang duduk di atas tungku perapian. Kemudian saya diselamatkan oleh rekan-rekanku, tampaknya penderitaan di dunia ini belum selesai saya jalani”.

Dengan mengamati dua kisah di atas, dapat diketahui bahwa terkecuali musim panas, untuk memperabukan jenazah harus menunggu hingga hari ke-7, jika kesadarannya kembali masih bisa hidup kembali.

Kabarnya setelah Venerable Wei Chong hidup kembali, usianya diperpanjang hingga belasan tahun. Andaikata tempo dulu terburu-buru memperabukannya, mana mungkin bisa hidup kembali, hal ini harus direnungkan!

Semoga setiap insan dapat terbebas dari alam saha, bersama-sama terlahir di Alam Sukhavati.
~~Habis~~

 


Petikan dari buku berjudul :
Yang Perlu Diketahui Saat Menjelang Ajal 
Diceramahkan oleh Venerable Shi Shi-liao


  

   

()

復在百丈山時,逢一比丘,名德若。自言去歲,我在黎川藻林庵,大病,死過一次,承諸師與我沐浴更衣,令暫臥床上,日夜輪班念佛。次日,我乃忽然而醒矣。予問:「見何境界?」

答:「我覺一人,獨往河邊直上。忽聞有聲喚云:『轉來,莫去。』我乃因是而醒。彼時諸師,正在替我念佛,見我回陽,個個歡喜。報云:『汝已死去一日夜,自己知之乎?』」復在普陀佛頂山時,聞江西寧都蓮花山惟崇師,(平時人人叫他魔王)於某年十月,死去六日。初在如意寮裝好,停放三日。後大眾送進化身窯,封在窯內,放了三日,至第六日半夜,惟在窯內,忽然回陽,無人知之。第七日,為他舉火之通慧師等,一齊同至化身窯,將欲舉火。忽聞窯內喊曰:「我未死,燒不得。」通師等聞之驚曰:「魔王,汝莫嚇人。」惟答曰:「通慧師,我實未死,還燒不得。」眾人聞之,遂將窯口拆開,扶歸寺中調養,不久仍復健康。越後七年,六月,惟乃親身來朝普陀,承他登山見訪。予將上事問之,答曰:「一一皆實。」予問:「見何境界?」

答:「見一大門,多人從門而入,我亦隨眾而入。時守門人,執鞭拒我,不許隨入。我乃忽驚而醒,當下覺得背上冷極。以手四邊摸之,皆是木板,復向下面探之,儘是硬柴,始知坐在化身窯內矣。承蒙諸師扶歸,自愧還有苦未受完爾。」觀此二條,可知若非天熱,不當死者,七日之內,陰司放回,還可復生。聞惟回陽之後,加活十幾年矣。如早燒卻,回亦枉然,可不慎乎!總上全書,統述行人末後之事,不拘緇素,均須知之,故名【臨終須知】。倘能顧名思義,依法主張,俾將來念佛同倫,人人脫離娑婆,同生極樂。誠不負世了法師,一番慈悲所著也。

佛曆二千九百八十二年歲次乙未七月地藏菩薩聖誕日寄食靈岩粥飯僧了    然謹跋於佛海泉珍桃園不退關房