Rabu, 13 Agustus 2014

Tanya Jawab Zhu Nian 155



Tanya Jawab Seputar Zhu Nian  155

Tanya :
Guru pernah berkata, di Taiwan ada seorang umat awam yang pernah menjadi pemimpin kebaktian pelafalan Amituofo, saat menjelang ajal malah tidak suka mendengar suara lafalan Amituofo, bahkan mengusir para sahabat Dharma yang ingin membantunya melafal Amituofo, bagaimana caranya agar jangan timbul rintangan serupa ini?

Jawab :
Ini merupakan persoalan yang sangat rumit. Meskipun sepanjang hidup melafal Amituofo, namun terhadap dunia ini masih mendambakan nya, tidak sanggup merelakan sanak keluarga, mengikhlaskan harta benda, saat menjelang ajal jadi takut mati. Maka itu, dalam keseharian terhadap kematian, terhadap jalinan kasih harus dipandang dengan hambar, segala yang ada di dunia ini harus dilihat sebagai khayalan semu, pasti tidak boleh melekat padanya.

Saat seseorang menjelang usia tua, akan terpikir sudah mau mati, harus bagaimana menghadapinya nanti, mengatur persiapan untuk upacara duka, maka hati pun jadi lega, saat pergi nanti, ketrampilan melafal Amituofo juga akan jadi efektif ; yang paling ditakutkan adalah kemelekatan, tidak sanggup melepaskan, ini sungguh celaka.

Menceramahkan Dharma untuk memberi manfaat kepada para makhluk, hal ini juga bukan nyata adanya, janganlah menempatkan karir ini sebagai hal yang sangat penting, saat harus melepaskan maka langsung dilepaskan, begini barulah leluasa. Ajaran Buddha menuruti apa adanya, takkan memaksakan kehendak, menuruti apa adanya adalah menuruti kehendak para makhluk, jika ada kesempatan maka harus mengerahkan segenap kemampuan; sebaliknya jika tak berjodoh, maka niat pun jangan sampai ada, begini barulah terasa bebas!

Ada pula orang yang tidak memiliki kesempatan, maka berusaha untuk menciptakan kesempatan, ini namanya memaksakan kehendak; Buddha Dharma menuruti jodoh, takkan ada membubuhkan sedikit pun maksud atau niat sendiri di dalamnya, ini barulah namanya menuruti jodoh atau menuruti apa adanya.

Sumber :
Tanya Jawab Seputar Zhu Nian
Oleh Master Chin Kung


問:老法師說過,台灣有一居士曾在念佛堂當過維那,臨終時卻不喜歡聽佛號,把助念的人趕走,應如何防止這種障礙產生?
答:這是一個很嚴肅的問題。雖然一生念佛,但對世間有留戀,捨不得離開家親眷屬,放不下財產,在臨終的時候,貪生怕死。因此,平常對生死、對世緣要看得淡,世間什麼都是假的,決定不能留戀。人老的時候,就要想到快要走了,應該如何處理後事,後事安排好,心就放下,走得才自在,念佛功夫也會得力;最怕的是有執著,放不下,這就很糟糕。
弘法利生也不是真的,不要把它當作什麼了不起的事,說放下就放下,才得自在。佛教隨緣,絕不攀緣,隨緣是恆順眾生,有機緣,就認真努力去做;沒有緣,念頭都不生,多自在!有些人沒有機會,要創造條件、創造機會,這就是攀緣;佛教隨緣,隨現成的,絕不加一絲毫自己的意思,這叫真隨緣。(摘錄自21-090-68

臨終助念答問
淨空法師主講