Minggu, 27 Juli 2014

Masalah seputar kebersihan dan kerapian kamar pasien



Masalah seputar kebersihan dan kerapian kamar pasien

Kamar pasien haruslah selalu dijaga kebersihan dan kerapiannya, segala barang-barang yang tak ada kaitannya boleh dipindahkan keluar agar ruang kamar jadi lebih lapang, di satu sisi khawatir ini akan mengganggu konsentrasi pasien, di sisi lain untuk mencegah anggota Zhu Nian keluar masuk jadi tak leluasa.

Andaikata pasien masih dalam kondisi sadar, harus menghadap ke arah barat, selalu memberi ceramah pada pasien, agar memikirkan dirinya terlahir ke Alam Sukhavati, berbaring juga harus mengajarinya menghadap ke kanan. Tetapi andaikata kondisi pasien yang kesakitan tidak memungkinkan untuk melakukannya, maka jangan dipaksakan. Andaikata pasien menginginkan sikapnya bagaimana agar dia merasa damai, maka harus menuruti kehendak pasien.

Di hadapan tempat tidur pasien, harus ditaruh rupang Tiga Suciwan Alam Sukhavati (Bodhisattva Mahasthamaprapta, Buddha Amitabha, Bodhisattva Avalokitesvara), atau hanya rupang Buddha Amitabha saja, di altar Buddha ditaruh persembahan berupa dupa, bunga dan persembahan lainnya. Rupang Buddha harus saling berhadapan dengan pasien, sehingga pasien dapat membangkitkan hati pemujaan.

Apabila pasien sedang buang air besar dan kecil, segera meminta sanak keluarga untuk segera membersihkan dan mengganti pakaian pasien. Apabila pasien sudah hampir menghembuskan nafas terakhir, dan sempat buang air besar dan kecil, maka dibiarkan saja dan jangan menyentuhnya dulu. Hanya menfokuskan diri membantu melafal Amituofo, meskipun pasien mengeluarkan kotoran, namun anggota Zhu Nian harus tahu bahwa “membantu orang lain melafal Amituofo” adalah mengemban misi membantu Tathagata menyelamatkan para makhluk agar terbebas dari roda samsara.

Mana boleh karena bau kotoran ini sehingga melepaskan tanggungjawab ini? Apalagi setiap dari kita kala menghadapi detik ajal, tubuh kasar kita ini, siapa yang bisa menjamin takkan mengeluarkan kotoran? Dengan memiliki pikiran sedemikian maka dengan sendirinya takkan peduli lagi dengan bau tak sedap.

Mengenai kotoran yang ada di tubuh pasien saat detik-detik ajalnya, haruslah menunggu hingga dia menghembuskan nafas terakhir dan seluruh tubuhnya sudah dingin, barulah membersihkan dan mengganti pakaiannya. Sementara itu rupang Buddha di hadapannya, tidak boleh dikatakan tidak sopan karena pasien mengeluarkan kotoran, tetapi untuk menjaga pasien yang sebentar lagi akan menghembuskan nafas terakhir, agar senantiasa memiliki pikiran benar, meskipun ada bau tak sedap juga tak boleh membersihkan dan mengganti pakaiannya untuk sementara waktu, karena takut mengganggu usaha pasien untuk terlahir ke Alam Sukhavati. Pada detik-detik kritis ini tidak membersihkan dan mengganti pakaiannya adalah karena terpaksa, meskipun ada bau tak sedap dan tidak sopan, juga tidak ada dosanya.

  

Petikan dari buku berjudul :
Yang Perlu Diketahui Saat Menjelang Ajal 
Diceramahkan oleh Venerable Shi Shi-liao




   

關於病房裏面的清潔問題

病人房間裏頭,應掃除清潔,凡一切雜物可以搬動的最好都要搬空,一方面免得動搖妨礙病人,二方面免得助念人出入不便。病人的心識若是清醒的,必定要面向西方,常常指導病人,心作往生西方想,臥也要教他右脅吉祥臥。設使病人為病苦所逼,心不安定,那麼就要變通了。如病人自己覺得要怎樣才能令心安定,怎樣才能令正念容易提起,那就都要隨順病人自己的心意了。病人床前,必定要設立西方三聖佛像,或單尊阿彌陀佛像,佛像前須要供養香花等品,佛像須要向著病人的面,使病人心生敬仰。設使病人有大小便穢者,隨即教親屬換洗清潔。病人若到了快要斷氣的時候,身上如有大小便穢者,那就不可換洗了。只管發心幫助念佛,即使有穢氣者,助念人要曉得「助念」是擔任如來救度眾生出離生死的責任,豈能為這些穢氣的緣故,就放棄了自己的責任嗎?何況我們每個人臨命終時,這個分段生死的身體,誰能保得都沒有便穢呢?若是這樣的一想,這個心自然不會顧慮穢氣了。對於病人身上的便穢,必定要等到氣斷全身冷透以後,方可換洗。床前所供佛像不可穢氣褻瀆,但是為了照顧快要斷氣的病人的正念,就是有穢氣,也不可以去換洗,恐誤病人往生大事。這時的不換洗,是不得已的,雖有穢氣褻瀆,是沒有罪過的。