Kamis, 14 Agustus 2014

Tanya Jawab Zhu Nian 164



Tanya Jawab Seputar Zhu Nian  164

Tanya :
Ayahbunda sudah lanjut usia, juga menderita penyakit pikun, bagaimana sebaiknya?

Jawab :
Ini sangat repot, harus memutuskan kejahatan memupuk kebajikan, menimbun jasa kebajikan berkesinambungan dan melimpahkan jasa kebajikan kepada mereka. Jasa kebajikan yang terunggul adalah dapat mengamalkan sesuai dengan ajaran, di dalam Ksitigarbha Sutra, Putri Brahmana adalah teladan yang bagus, dia benar-benar melatih diri dengan serius, sehingga menghasilkan jasa kebajikan. Putri Brahmana melafal nama Buddha hanya dalam waktu sehari semalam saja, dia melafal hingga mencapai pikiran terfokus tak tergoyahkan, di dalam samadhi bertemu raja setan yang menyapanya sebagai Bodhisattva, bahkan memberitahukan bahwa ibundanya telah terlahir ke Alam Surga.

Jika belum mencapai pikiran terfokus tak tergoyahkan, takkan dapat melihat neraka, hanya Bodhisattva yang dapat melihat neraka, maka kita bisa mengetahui bahwa betapa tulusnya hatinya.  Di dalam Amitabha Sutra tercantum bahwa “Dalam waktu sehari, dua hari, tiga hari”, ketulusan hati Putri Brahmana dalam waktu sehari semalam dapat mengubah awam menjadi suci, melimpahkan jasa kebajikan ini kepada ibundanya sehingga terlahir kembali ke alam surga.

Sedangkan Putri Jyotinetra adalah di dalam mimpi, jadi ketrampilan melatih dirinya lebih rendah setingkat dibandingkan dengan Putri Brahmana, sebagian sumber mengatakan ketrampilannya hanya sampai tahap mahir, belum mencapai pikiran terfokus tak tergoyahkan, setelah mencapai pikiran terfokus tak tergoyahkan barulah adalah Bodhisattva. Makanya ibunda Putri Jyotinetra masih harus kembali ke dunia ini lagi, terlahir di keluarga yang miskin, usianya hanya sampai 13 tahun saja, kemudian bertumimbal lahir lagi, ketrampilan melatih diri Putri Jyotinetra tidak seunggul Putri Brahmana.

Maka itu untuk pelimpahan jasa harus memiliki jasa kebajikan yang sesungguhnya, jika tidak memiliki jasa kebajikan yang sesungguhnya, harus menggunakan apa untuk dilimpahkan? Hati harus tulus, tidak boleh ada sedikitpun kepura-puraan. Hati yang tulus, suci, setara, begitu pikiran kita dialihkan maka ini adalah jasa kebajikan yang tak terhingga.

Mulai sekarang dan selanjutnya, berusaha mempertahankan agar Ajaran Buddha dapat beredar lama di dunia ini, menyelamatkan para makhluk yang menderita, bersumbangsih buat mereka, takkan demi kepentingan diri sendiri, maka jasa kebajikan ini akan besar ; jika masih mementingkan diri sendiri, lobha, dosa, moha dan keangkuhan, tak peduli bagaimana pun berdaya upaya, namun yang diperoleh hanyalah segelintir berkah kebajikan.

Di dalam “Sutra Altar (sutra mengenai sesepuh ke-6 Aliran Zen, Master Hui Neng)” dijelaskan secara rinci, “berkah kebajikan ini tidak boleh dikehendaki”, berkah kebajikan tidak dapat mengakhiri tumimbal lahir, namun untuk mengakhiri tumimbal lahir harus mengandalkan jasa kebajikan, jasa kebajikan diperoleh dengan mengembalikan niat pikiran ke jalan yang benar.

Sumber :
Tanya Jawab Seputar Zhu Nian
Oleh Master Chin Kung



問:父母年紀大,又有類似老人痴呆症,怎麼和解?
答:這很麻煩,一定要斷惡修善、積功累德來迴向給他們。平常迴向要是沒有具體的功德,這種迴向不起作用,光念幾句經文是沒有用處的,迴向都會落空。
最好的功德就是依教奉行,《地藏經》裡婆羅門女、光目女就是好榜樣,她們真修、真幹,真有功德。婆羅門女念佛的時間只有一天一夜,她念到一心不亂,在定中見到鬼王稱她菩薩,並告訴她母親已生天。如果沒到一心不亂的境界,看不到地獄,只有菩薩才能見到,你就曉得那個心之真誠。《彌陀經》上講,「若一日,若二日,若三日」,真誠心能在一天一夜達到轉凡成聖,把這樣的功德迴向給母親,她的母親就生天了。光目女是在夢中的境界,功夫就次一點,一般講是功夫成片,沒得一心,得一心才真正是菩薩。所以她的母親還要再回到人間來,生在下賤之家,壽命只有十三歲,再轉生,她沒有婆羅門女母親那麼殊勝。
所以迴向要有真實功德,沒有真實功德拿什麼迴向?心地要真誠,決定不能有絲毫虛偽。真誠心、清淨心、平等心,我們念頭一轉,真的是無量功德。從今而後為正法久住,為普度苦難眾生,為他們服務,絕不為自己,這個功德就很大;如果還有自私自利、貪瞋痴慢,無論怎麼做,功德都談不上,只有一點福德。《六祖壇經》講得很清楚,「此事福不能救」,生死大事,福德救不了,要靠功德,功德是整個念頭轉過來。(摘錄自21-250-01


臨終助念答問
淨空法師主講