Rabu, 23 Juli 2014

Praktisi yang berhasil atau belum 04



Membahas tentang praktisi yang berhasil atau belum terlahir ke Alam Sukhavati
(Bagian 4)

Tanya :
Saat seorang praktisi menjelang ajalnya, bagaimana caranya agar benih sebab dan faktor pendukung (jalinan jodoh) nya bisa sempurna? Sehingga berhasil terlahir ke Alam Sukhavati?

Jawab :
Andaikata ada praktisi yang memiliki akar kebijaksanaan yang besar, dalam keseharian dapat membangkitkan keyakinan benar, tekad menyeluruh dan melafal Amituofo, keyakinan dan tekadnya sudah bulat, ketrampilan melafal Amituofo sudah menjadi kebiasaan, saat menjelang ajal, tidak memerlukan orang lain membantunya melafal Amituofo, dengan sendirinya dia mampu seperti dalam kesehariannya membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, tiada kegelisahan atau ketenangan, tiada kehendak maupun diam, tiada suka maupun duka, tiada kegirangan maupun kejenuhan, setiap bersit niat pikiran, berdiam dalam sepatah Amituofo, di dalam Amitabha Sutra tercantum : “Pikiran terfokus tak tergoyahkan, terlahir ke Alam Sukhavati” adalah nyata adanya. (Niat hati adalah kekuatan sendiri yakni benih sebab, nama Buddha adalah kekuatanNya yakni faktor pendukung atau jalinan jodoh). Inilah yang disebut dengan benih sebab dan faktor pendukung jadi sempurna.  

Ada juga sejenis praktisi awam, dalam kesehariannya membangkitkan keyakinan benar dan tekad menyeluruh, ketrampilannya melafal Amituofo masih belum jadi kebiasaan, pada saat menjelang ajal, tekadnya untuk terlahir ke Alam Sukhavati lebih kuat daripada dalam keseharian, tak peduli siksaan penyakit apapun, kerisauan apapun yang muncul, tekadnya untuk terlahir ke Alam Sukhavati sudah tak tergoyahkan, sanak keluarganya juga memiliki pengetahuan Dharma, memahami kondisi kritis saat menjelang ajal, maka itu takkan membuat isak tangis memilukan serta hal-hal lainnya yang dapat menjadi penghalang. Ditambah lagi ada kalyanamitra (sahabat Dharma) yang datang memberi ceramah dan membantu melafal Amituofo. Pikiran si pasien mengikuti lafalan Amituofo, hingga pikiran terakhirnya adalah melafal Amituofo (kekuatan sendiri adalah benih sebab), mengikuti lafalan Amituofo (kekuatanNya dan kekuatan luar adalah faktor pendukung), terlahir ke Alam Sukhavati. Ini yang disebut dengan sempurna akan benih sebab dan faktor pendukungnya.

Ada lagi sejenis praktisi, dalam kesehariannya, sama sekali tidak tahu membangkitkan keyakinan, tekad dan melafal Amituofo, juga tidak tahu akan tujuan terlahir ke Alam Sukhavati. Sampai saat menjelang ajal, mendengar ceramah dari sahabat Dharma, atau timbul sukacita saat mendengar keindahan Alam Sukhavati, sehingga pasien itu bersukacita membangkitkan tekad untuk terlahir ke sana, kemudian juga mendengar ceramah tentang jasa kebajikan 48 tekad Buddha Amitabha menjemput semua makhluk ke Alam Sukhavati, sehingga pasien membangkitkan keyakinan benar, melafal Amituofo berniat terlahir ke Alam Sukhavati.

Setelah pasien ini mendengarnya, hatinya merasa bersukacita, membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, pasti berhasil terlahir ke Alam Sukhavati. Sanak keluarga juga bersedia mendengar arahan dari para sahabat Dharma, tidak menangis dan membuat rintangan. Hingga saat ajalnya tiba, lafalan Amituofo (kekuatan sendiri sebagai benih sebab), Buddha (kekuatanNya yang merupakan faktor pendukung), ibarat sang anak yang mengingat dan memikirkan ibundanya, bahkan lebih tulus, kemudian memperoleh penjemputan dari Buddha Amitabha terlahir ke Alam Sukhavati,  ini adalah benih sebab dan faktor pendukung yang berpadu sempurna.

Tiga contoh sebelumnya adalah mengupas tentang praktisi yang saat menjelang ajalnya, sempurna akan kekuatan sendiri dan kekuatan luar, sehingga dapat saling terjalin, benih sebab dan faktor pendukung saling berpadu dan menyatu, terlahir ke Alam Sukhavati.




Petikan dari buku berjudul :
Yang Perlu Diketahui Saat Menjelang Ajal 
Diceramahkan oleh Venerable Shi Shi-liao




   

論念佛人臨終往生與不往生的道理

()

問:行人臨終的時候,因緣怎樣才能夠具足?能夠往生西方呢?

答:如有一種大根機的人,平素的時候,真信、切願、念佛,信願既極真切,念佛功夫又極純熟,臨終的時候,不須旁人助念,他自然如平素一樣的信願念佛,無有絲毫的動相、靜相、起相、止相、苦相、樂相、順相、逆相,念念之心,安住阿彌陀佛洪名(如來果海實相正定)之中,彌陀經說:「一心不亂,即得往生」是也。(念心是自力能感的因,佛境是他力所感的緣。)這是因緣具足的關係。

又有一種尋常的行人,平素的時候,真信、切願、念佛功夫未能純熟,到了臨終的時候,那信願求生西方的心,較平素還要過切,無論什麼病苦,種種煩惱發現,他的求願往生西方的心,始終不移,就是念佛難得提起,其家屬人等都有知識,瞭解臨終利害等事,皆無悲哀種種事情的障礙。加有善友們開導一切,和幫助念佛。那病人的心,念念依止著阿彌陀佛的洪名,到了命終最後念佛的那一念心(自力能感的因),隨著所念的佛(他力所感的緣),往生西方。這是因緣具足的關係。

又有一種人,平素的時候,全不知信願、念佛、求生西方的事情。到了臨終的時候,遇著善友開導,或說西方極樂世界清淨莊嚴的樂事,令病人心生歡喜欣求,又說阿彌陀佛四十八願接引眾生的本願功德,令病人心生正信,念佛求生西方。那病人聽到,心生歡喜,信受念佛,決定求願往生西方。眷屬人等,皆聽善友們指導,皆無悲哀哭泣種種的妨礙。此人命欲將終的時候,念念念(自力能感的因)佛(他力所感的緣),比兒子憶念慈母,還要懇切。命終即便蒙佛慈力接引往生西方,這是因緣具足的關係。以上也是略提這三種人臨終的時候,自力他力具足,自能感應道交,因緣和合往生西方。