Rabu, 13 Agustus 2014

Tanya Jawab Zhu Nian 157



Tanya Jawab Seputar Zhu Nian  157

Tanya :
Ada seorang umat lansia yang telah berusia 70 tahun, orangnya jujur, juga belum lama berTrisarana, sekarang menderita penyakit Atrofi Otak (penyusutan otak), makan dan minum juga perlu dibantu. Waktu belum jatuh sakit, beliau berpesan padaku agar saya membantunya melafal Amituofo saat menjelang ajalnya, saya langsung menyetujuinya. Sekarang dia sakit kritis, saya telah mempersiapkan rupang Buddha, mesin pemutar lafal Amituofo, dia amat bersukacita.

Setelah melewati satu kurun waktu, penyakitnya tidak berkembang lagi dan dia juga jadi malas melafal Amituofo. Saya mengunjunginya dan dia jadi gelisah ketika mendengar suara lafalan Amituofo, tidak suka mendengar, karena takut dia jadi timbul kebencian, selanjutnya saya jadi tidak berani mengunjunginya. Bagaimana cara untuk membantunya?

Jawab :
Jika memang seperti yang anda ceritakan, maka tak perlu lagi mengunjunginya, atau berkunjung hanya untuk menanyakan bagaimana kondisinya. Pada jaman dulu, di Vihara Lin Ji, wakil ketua perkumpulan praktisi pelafal Amituofo, Upasaka Lin, meninggal dunia karena kanker, saat menjelang ajal kondisinya juga serupa dengan nyonya tua yang anda ceritakan, mendengar suara lafalan Amituofo jadi tidak suka, tidak memperbolehkan orang lain membantunya melafal Amituofo, ini adalah munculnya rintangan karma. Jika mendengar atau melihat kondisi serupa ini, maka anggaplah ini adalah jelmaan Buddha dan Bodhisattva.

Perlu diketahui bahwa dalam keseharian usaha untuk mengeliminasi rintangan karma harus dilakukan dengan serius, saat menjelang ajal rintangan karma muncul, maka tak berdaya, Dewa juga tidak sanggup membantu. Akar rintangan karma adalah mementingkan diri sendiri, suka memuji diri sendiri dan menjelek-jelekkan orang lain, Panca Kamah (lima nafsu: harta benda, rupa, ketenaran, makanan minuman dan tidur), Sad Visayah (enam kondisi luar : rupa, suara, bau-bauan, rasa, sentuhan, bentuk-bentuk pikiran), lobha, dosa, moha, keangkuhan, jika akar ini tidak dicabut, maka melafal Amituofo tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati, meskipun saat menjelang ajal tidak ada muncul rintangan Mara serupa ini, juga hanya bisa terlahir di tiga alam bajik, jika ingin terbebas dari Triloka (Kamaloka, Rupaloka dan Arupaloka) dan terlahir ke Alam Sukhavati adalah sangat sulit.

Slogan ruang kebaktian pelafalan Amituofo adalah “Lepaskan kemelekatan jiwa dan raga, setulusnya melafal Amituofo!” Slogan ini jangan diabaikan begitu saja, padahal ini sungguh penting! Jika benar-benar ingin melafal Amituofo terlahir ke Alam Sukhavati, maka slogan ini harus diingat baik-baik.

Sumber :
Tanya Jawab Seputar Zhu Nian
Oleh Master Chin Kung


問:有一位七十歲的老居士,人很老實,皈依時間不長,現在腦萎縮,吃喝都需要幫忙。沒生病的時候,她說臨終叫我助念,我滿口答應。現在病重,我把佛像、念佛機都安排好,她很歡喜。過了一段時間,病不發展了,她也不念佛了。我去看她,她聽到念佛就心煩、不愛聽,怕她生瞋心,以後就不去了。請問應如何幫助她?
答:果真像你所說的,可以不去,或者從側面探聽,看她近況如何。從前圓山臨濟寺念佛會副會長林居士,他是癌症過世的,臨終時跟這位老太太一樣,聽到佛號就厭煩,不准別人為他念佛,這是業障現前。聽到、看到這種現象,就把它當作佛菩薩示現。
由此可知,平常消業障的事情,一定要認真努力去做,到臨終時業障現前,就一點辦法都沒有,真是神仙都幫不上忙。業障的根,就是自私自利、是非人我、五欲六塵、貪瞋痴慢,這個根不斷,不把它拔除,念佛不能往生,縱然臨終時沒有這些魔障現前,也只能生三善道,要想脫離三界往生淨土非常困難。念佛堂堂主的口頭禪,「放下身心世界,老實念去!」這句話不要輕易看過,非常重要!真正念佛想求生淨土,這句話要牢牢記住。(摘錄自21-090-42

臨終助念答問
淨空法師主講